Monday, July 23, 2012

Stories Gentong

Cerita gentong berikut dapat membuat kita sadar betapa istimewanya kita-terlepas dari kelemahan kita.
Seorang pemikul air menggantungkan dua gentong pada kedua ujung galah yang dia pikul di bahu. Salah satu gentong itu retak , sementara gentong yang lain utuh . Gentong yang utuh selalu mengantar air penuh dari sungai ke rumah majikan, sementara gentong yang retak hanya bisa mengantar separuhnya.
Setiap hari, sang pemikul mengisi gentong air dari sungai , tetapi sesampai di rumah majikan , hanya satu setengah gentong yang dia serahkan. Tentu saja gentong yang utuh amat bangga dengan kemampuannya menjalankan tugas. Di lain pihak, gentong yang retak malu dengan ketidakmampuannya menjalankan tugas, karena hanya mampu mengantar separuh dari yang seharusnya diantarnya.

Setelah dua tahun gagal menjalankan tugas, gentong retak berujar kepada sang pemikul air. “Saya malu dan minta maaf padamu.’’ ‘’Malu? “ Tanya sang pemikul. “Kenapa? Apa yang membuatmu malu?”
“Saya malu karna dua tahun belakangan ini hanya mampu mengantar air separuh gentong. Retakan di tubuh saya mengakibatkan air merembes keluar saat saya menuju rumah majikan. Akibat kekurangan saya, kamu terpaksa melakukan pekerjaan ini , tetapi tidak mendapatkan penghargaan penuh atasnya.”
Sang pemikul air tersenyum dan berkata”Apakah kamu tidak memerhatikan bahwa di sepanjang jalan , bunga hanya tumbuh di sisi mu dan tidak di sisi gentong yang lain?”
Gentong retak berpikir sejenak dan berujar “Tidak saya perhatikan selama ini, tapi betul,”
“Nah,” Ujar sang pemikul air,”hal ini karna apa yang kamu anggap sebagai kekurangan justru saya lihat sebagai kelebihan. Ketika kita pertama kali melakukan pekerjaan ini, saya menanam bibit bunga di sisi jalanmu dan selama ini kamu setiap hari mengairi nya ketika berangkat dari sungai. Berkat jasamu , sejak dua tahun belakangan ini kita bisa menghiasi meja majikan dengan bunga yang indah. Coba pikirkan, seandainya kamu tidak seperti ini bunga-bunga itu tidak akan tumbuh menghiasi perjalanan ini dan kehidupan kita.”
Untuk memiliki angan-angan yang tinggi dan meraih hal-hal menyenangkan dalam kehidupan, kita harus menerima hal-hal yang tak dapat kita ubah dan , yang terpenting, mensyukuri karunia yang kita terima setiap hari

0 komentar:

Post a Comment

Search

You might also like

My Followers