Monday, July 23, 2012

Sukses atau Bahagia

Seorang murid bertanya pada gurunya.....

"Guru, apa yang dimaksud dengan BAHAGIA itu?" tanya sang murid
...
"Bahagia itu ketika kamu MENERIMA APA ADANYA dirimu dan BERSYUKUR atas apa pun yang terjadi pada dirimu."

"Namun guru, mengapa masih banyak orang yang sudah menerima dan bersyukur atas semua yang dia peroleh tetap saja dia mengeluh tidak bahagia?"

"Hmm, karena orang itu memberikan nilai kepada kebahagiaannya bukan berada di dalam kebahagiaan itu."

Bangunlah Jembatan jangan Tembok

Alkisah ada dua orang kakak beradik yang hidup di sebuah desa. Entah karena apa mereka terjebak ke dalam suatu pertengkaran serius. Dan ini adalah kali pertama mereka bertengkar demikian hebatnya. Padahal selama 40 tahun mereka hidup rukun berdampingan. Saling meminjamkan peralatan pertanian. Dan bahu membahu dalam usaha perdagangan tanpa mengalami hambatan. Namun kerjasama yang akrab itu kini retak.

Dimulai dari kesalahpahaman yang sepele saja. Kemudian berubah menjadi perbedaan pendapat yang besar. Dan akhirnya meledak dalam bentuk caci-maki. Beberapa minggu sudah berlalu, mereka saling berdiam diri tak bertegur-sapa.

Rantai Kehidupan

Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak gelap, pria itu
dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala ketika pria itu mendekati sang nyonya.

Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan.

Hati vs Pikiran

Pasangan muda yang baru menikah menempati rumah di sebuah komplek perumahan.

Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain.

"Cuciannya kelihatan kurang bersih ya", kata sang istri.
... "Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar.
Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus."

Stories Gentong

Cerita gentong berikut dapat membuat kita sadar betapa istimewanya kita-terlepas dari kelemahan kita.
Seorang pemikul air menggantungkan dua gentong pada kedua ujung galah yang dia pikul di bahu. Salah satu gentong itu retak , sementara gentong yang lain utuh . Gentong yang utuh selalu mengantar air penuh dari sungai ke rumah majikan, sementara gentong yang retak hanya bisa mengantar separuhnya.
Setiap hari, sang pemikul mengisi gentong air dari sungai , tetapi sesampai di rumah majikan , hanya satu setengah gentong yang dia serahkan. Tentu saja gentong yang utuh amat bangga dengan kemampuannya menjalankan tugas. Di lain pihak, gentong yang retak malu dengan ketidakmampuannya menjalankan tugas, karena hanya mampu mengantar separuh dari yang seharusnya diantarnya.

Search

You might also like

My Followers